<$BlogRSDUrl$>

Berita

Berisi berita2 pilihan editor

Thursday, December 25, 2003

Masalah seputar Natal 

Dalil Dilarangnya Mengucap Selamat Natal
http://www.syariahonline.com/konsultasi/?act=view&id=4136;

25 Desember dan 'Hari Raya' Dakwah Umat Islam

Publikasi: 23/12/2003 10:36 WIB


eramuslim - Tiap kali 25 Desember tiba, ummat Islam
terbagi-bagi dalam menyikapinya. Ada yang mengucapkan
selamat Natal (bahkan ikut dalam perayaan Natal
bersama), dengan alasan toleransi beragama, kerukunan
hidup beragama, atau imbal balik atas ucapan selamat
Idul Fitri. Ada pula yang tegas menolak dan tak mau
mengucapkan selamat Natal, dengan alasan bahwa
perayaan Natal terkait dengan prinsip akidah, dan
bahwa MUI jelas-jelas sudah mengeluarkan fatwanya
tentang haramnya mengikuti perayaan Natal bersama
(fatwa tahun 1981) (1). Banyak pula yang merasa kikuk:
Kalau tak mengucapkan selamat Natal, merasa "tak enak
dengan tetangga".



Lebih dari duapuluh tahun sejak MUI mengeluarkan fatwa
haramnya bagi ummat Islam untuk mengikuti perayaan
Natal bersama; hari ini di tahun 2003, kita masih saja
terus bergulat dengan definisi "toleransi beragama".
Masih saja ada media massa yang mempromosikan opini,
bahwa toleransi beragama tidak mengenal batas dan
dapat dicampur adukkan dengan toleransi akidah:
mengikuti perayaan Natal bersama, adalah bagian wajar
dari upaya untuk menyuburkan keharmonisan hubungan
antar ummat beragama (2). Sedangkan ulama'pun sudah
menyatakan bahwa, -jangankan menghadiri perayaan
Natal-mengucapkan selamat Natalpun haram hukumnya (3).



Haram mengucapkan selamat Natal? Ah, tidakkah ini
berlebihan? Mengapa hanya sekedar turut menyampaikan
rasa gembira -sebagai wujud dari rasa hormat dan
cinta- kepada saudara-saudara ummat Kristen yang
tengah bersuka cita merayakan kelahiran Yesus saja
dilarang? Kalau begini caranya, alangkah gersangnya
hidup kebersamaan bertetangga. Alangkah tak adilnya,
ketika mereka dengan tulus mengucapkan selamat
lebaran, kita diam saja menolak untuk membagi salam
Natal....



Sesungguhnya, ketika kita mengucapkan selamat Natal
teriring senyuman, tuluskah hati kita berpartisipasi
dalam kesuka citaan handai taulan kita ummat Kristen
menyambut Natal? Di satu pihak, kita meyakini bahwa
Isa AS hanyalah seorang Nabi dan bukan Tuhan (QS
4:171; QS 19:30; QS 43:59), bahwa kita dilarang
menyembahnya (QS 5:116), bahwa Isa AS tidak mati
disalib (QS 4:157), dan bahwa kafirlah orang-orang
yang menyatakan bahwa Isa AS itu Tuhan (QS 5:73).
Dengan demikian, seberapa jujur, tulus, dan gembira
kita mengucap selamat Natal kepada saudara-saudara
ummat Kristen, ketika kita tahu bahwa Alloh SWT
menjanjikan siksaan pedih bagi mereka yang memuja
Trinitas? "Selamat Natal saudara-saudaraku, selamat
jalan ke neraka," begitukah kita hendak menyalami
saudara-saudara kita yang belum paham dengan
kekeliruannya?



Adalah rasa sayang kita yang tulus, rasa cinta kita
yang ikhlas jualah, yang seharusnya menyingkirkan
segenap kegamangan sikap kita. Diam mulut kita yang
tak mau mengucapkan salam Natal, penolakan kita untuk
mengikuti perayaan Natal bersama, adalah wujud kasih
sayang kita yang sejati sebagai ummat Islam terhadap
saudara-saudara kita ummat Kristen agar tidak terus
menerus mabuk dalam ilusi tentang "Tuhan Yesus".



25 Desember, adalah momentum bagi ummat Islam menyapa
kaum kerabat Kristen, dan berusaha menyadarkan, bahwa
Yesus tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember.
Kepercayaan Natal 25 Desember -sebagaimana halnya
dengan dogma Trinitas- merupakan hasil sinkretisme
dari ajaran Paulus dengan berbagai kepercayaan kuno,
antara lain Mithraisme (4). Yesus bukanlah Tuhan.
Bahwa kepercayaan Trinitas merupakan hasil evolusi
panjang dari pergumulan -dan bahkan pertentangan- yang
keras dan kotor di kalangan pendeta dan pengikut
Kristen awal (al. perseteruan antara Arius yang pro
monotheisme versus Athanasius yang pro Trinitas), dan
bukan berasal dari ajaran Yesus sendiri (5,6).
Perdebatan tentang siapakah Yesus itu: Tuhan atau
manusia, bahkan tidak selesai sampai sekarang.
Upaya-upaya para sarjana Kristen untuk menemukan Yesus
historis membentur kenyataan, bahwa hanya 16-18% dari
Bibel -satu-satunya sumber sejarah bagi mereka tentang
Yesus- yang dapat dianggap berasal dari Yesus (baik
ucapan mau pun perbuatan) (7).



Bahwa pendiri agama Kristen sesungguhnya bukanlah
Yesus, tetapi seseorang bernama Paulus dari Tarsus:
Paulus yang semula merupakan musuh hebat dari para
pengikut Yesus, tapi kemudian berbalik sepenuhnya
menjadi "pengikut setia" Yesus, yang kemudian
menyebarkan ajaran atas nama Yesus, sekalipun tidak
pernah bertemu dengan Yesus, dan tidak pernah menjadi
muridnya (8, 9, 10). Paulus inilah yang memutar balik
ajaran Yesus dan murid-muridnya, dari sebuah ajaran
yang asal muasalnya terbatas hanya untuk kalangan
Yahudi menjadi ajaran untuk orang-orang non Yahudi
(Gentile) (11). Yesus datang untuk meneguhkan
pelaksanaan hukum-hukum Taurat (Matius 5:17),
sedangkan Paulus merubahnya (8). Para pengikut Yesus
yang sejati, yang dipimpin oleh Yakobus saudara Yesus,
masih mempertahankan hukum-hukum Taurat seperti
bersunat, menghindar dari makanan-makanan haram
tertentu, dan berqurban, sementara Paulus menghapusnya
agar adaptif bagi cita rasa pemeluk Kristen dari
kalangan non Yahudi/ Romawi (8
, 10). Pauluslah juga yang merubah citra Yesus yang
semula adalah manusia biasa dari Nazareth, seorang
Nabi, menjadi Tuhan Romawi (11). Itu sebabnya terjadi
pertentangan keras antara pengikut Yesus yang asli
(Gereja Jerusalem/ Gereja Sunat) dengan Paulus (Gereja
Gentile) yang antara lain tercermin dalam satu-satunya
surat Yakobus di dalam kitab Perjanjian Baru (5, 8, 9,
10). Paulus dianggap sebagai penghianat dan murtad (9,
10).



Sayangnya, ajaran pengikut Yesus yang asli
lama-kelamaan hilang dari panggung sejarah, sementara
ajaran distortif Kristen versi Paulus yang dipengaruhi
tradisi Hellenistik-Yunani-Romawi justru berkembang
pesat, bahkan menjadi agama resmi negara Romawi dan
seluruh wilayah jajahannya sejak era Kaisar Konstantin
(9). Yang menarik, sisa-sisa pengikut Arianisme
(merujuk pada Arius, seorang pemimpin gereja abad 4 M,
yang menentang pendapat tentang ketuhanan Yesus, dan
dengan demikian agak lebih dekat kepada ajaran Tauhid)
seperti gereja Unitarian, masih bertahan hingga
sekarang, meskipun harus melalui berbagai persekusi
gereja Kristen. Keberadaan minoritas pengikut
Arianisme di dalam tubuh ummat Kristen ini menunjukkan
bukti akan sisa-sisa ajaran Yesus yang asli (10, 12).



Tidakkah kita berkewajiban mengungkap semua fakta itu
kepada kaum kerabat kita ummat Kristen? 25 Desember
adalah saat yang tepat untuk "merayakan hari dakwah"
dengan membagi-bagikan informasi tentang Yesus
historis, seorang Nabi yang sesungguhnya membawa
ajaran Islam; dalam bentuk seminar-seminar, menulis
opini di media massa, menyebar pamflet, atau sekedar
mengobrol santai. Barangkali aksi-aksi seperti ini
lebih jujur daripada basa-basi akrab semu
salam-salaman Natal atas nama kerukunan dan toleransi
beragama, tetapi hakekatnya menutup-nutupi kebenaran,
dan membiarkan saudara-saudara Kristen yang kita
cintai terus bergelimang di dalam kekeliruan akidah
dan sejarah.
Wallahu a'lam bish shawwab.



Maraji':
1. Fatwa MUI: Perayaan Natal Bersama
http://www.mui.or.id/b3_28.htm;
2. Kompas, "Belajar dari Ngepeh dan Mojowangi", Sabtu,
29 November 2003
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0311/29/UTAMA/709932.htm;
3. Dalil Dilarangnya Mengucap Selamat Natal
http://www.syariahonline.com/konsultasi/?act=view&id=4136;
4. Saul of Tarsus, Mithraic Cults, and Christ's Blood
http://www.sullivan-county.com/news/pmithra/;
5. Dr C Groenen OFM, "Sejarah Dogma Kristologi",
Yayasan Kanisius, 1988.
6. Dr Hudoyo Hupudiyo, MPH, "Sejarah Trinitas"
http://sp-www.ip.titech.ac.jp/~dany/islam/trinitas.html;
7. The Jesus Seminar
http://www.westarinstitute.org/Jesus_Seminar/jesus_seminar.html;
8. Paul the Apostle and Salvation thru Faith (12
Heresies of Christianity)
http://www.sullivan-county.com/news/paul/paul2.htm;
9. Steve Mizrach, "The Dead Sea Scrolls Controversy"
http://www.dreamscape.com/morgana/carme.htm;
10. Bilal Cleland, "Islam and Unitarians - The Quest
for Truth and Justice (Part 1), "Salam" Mei-Juni 2003


11. Marvin Perry, "Western Civilization, Ideas,
Politics, and Society", 2nd ed., Houghton Mifflin
Company, hal. 150-167
http://www.sullivan-county.com/news/mine/jesus.htm;
12. Rev. Roderick M. Brown, "Celebrating Our Christian
Heritage"
http://www.unitarianscalgary.org/html/sermon_7.html;

Kiriman :maryoto0@l...

posted by IT Tipps & Tricks  # 9:53 PM

Archives

Tuesday, December 16, 2003   Wednesday, December 17, 2003   Wednesday, December 24, 2003   Thursday, December 25, 2003   Saturday, January 03, 2004   Monday, January 05, 2004   Tuesday, January 13, 2004   Wednesday, January 14, 2004   Sunday, February 01, 2004   Monday, February 02, 2004   Monday, February 16, 2004   Wednesday, February 18, 2004   Thursday, February 19, 2004   Wednesday, March 03, 2004   Monday, March 22, 2004   Friday, August 06, 2004  

This page is powered by Blogger. Isn't yours?